Rindu Dibalik Pelangi
_________
Bulan berganti tahun
Musim pun tak tetap
Meratap menatap impian
Impian terlihat jelas dibilik mata kita
Waktu hanya bercerita dengan harapan
Kita yang pernah mesrah
Pun kalian yang pernah mesrah kemarin
Kini mungkin tinggal jejak yang masih
bertengger di dalam memori rinduku
sepi sedu sedan hari ini
dalam keadaan sepi
salju rindu menetes tiga titik
memecah kelopak mawar putih
membeku bagai es kutub
Dibalik pelangi ada segumpal cinta
Dibalik pelangi ada rindu
Dibalik pelangi ada warna impian
Yang dikemudian hari masing-masing bercerita
Aku hampir lupa wajah tawa kalian
Satu persatu kalian tersenyum
Senyum bahagia atas impian dan harapan
Pun sudah genggam erat hari ini
Kutitipkan secuil sajak ini pada pelangi
Pelangi muncul dan bercerita ketika hujan mereba redah mengalir kesela_sela air mata menganak sungai
Wahai anak panahku sayang...
Tak perlu terisak-isak dibalik tirai jendela yang suram tahun ini
Kalian berhasil dan bangga berpijak di lembah sejuk waka puing
Anak panahku sayang...
Hari ini sudah pas waktunya kami lepas
Kalian pergi tuk menenun mimpi
Terbanglah dan tancapkanlah
lewati bukit, lembah dan lautan luas
Jangan katakan engkau masih muda
Tetapi, pada siapa engkau berjuang?
Kugores dan manjakan pena ini
Sebab tanganku tak pegal karena kesibukan
Ceritakan keberhasilan kalian pada pelangi
Mungkin kabarnya sampai padaku nanti.
Labuan Bajo, 2 April 2020
Oleh: Hironimus Deo
Bulan berganti tahun
Musim pun tak tetap
Meratap menatap impian
Impian terlihat jelas dibilik mata kita
Waktu hanya bercerita dengan harapan
Kita yang pernah mesrah
Pun kalian yang pernah mesrah kemarin
Kini mungkin tinggal jejak yang masih
bertengger di dalam memori rinduku
sepi sedu sedan hari ini
dalam keadaan sepi
salju rindu menetes tiga titik
memecah kelopak mawar putih
membeku bagai es kutub
Dibalik pelangi ada segumpal cinta
Dibalik pelangi ada rindu
Dibalik pelangi ada warna impian
Yang dikemudian hari masing-masing bercerita
Aku hampir lupa wajah tawa kalian
Satu persatu kalian tersenyum
Senyum bahagia atas impian dan harapan
Pun sudah genggam erat hari ini
Kutitipkan secuil sajak ini pada pelangi
Pelangi muncul dan bercerita ketika hujan mereba redah mengalir kesela_sela air mata menganak sungai
Wahai anak panahku sayang...
Tak perlu terisak-isak dibalik tirai jendela yang suram tahun ini
Kalian berhasil dan bangga berpijak di lembah sejuk waka puing
Anak panahku sayang...
Hari ini sudah pas waktunya kami lepas
Kalian pergi tuk menenun mimpi
Terbanglah dan tancapkanlah
lewati bukit, lembah dan lautan luas
Jangan katakan engkau masih muda
Tetapi, pada siapa engkau berjuang?
Kugores dan manjakan pena ini
Sebab tanganku tak pegal karena kesibukan
Ceritakan keberhasilan kalian pada pelangi
Mungkin kabarnya sampai padaku nanti.
Labuan Bajo, 2 April 2020
Oleh: Hironimus Deo
Komentar
Posting Komentar