Rindu Pagi
___
Duduk termenung menatap sepi
Gedung_gedung pucat jadi sunyi tunduk lugu
Bunga_bunga ditaman gugur satu persatu
Rerumputan hijau tersenyum tumbuh menjulang tinggi
Diujung senin pagi
Aku bangun terlalu pagi
Kalian tak lagi berseragam rapi, pun berdandan wangi
Ingatkah kalian lagu upacara bendera?
Syair merenung pahlawan tanpa tanda jasa
Rindu....
Adakah hari kalian merajut kata mimpi?.
Sudahkah kalian belajar?
Sudahkah kalian merenung?
Lalu, tak perlu sedih, takut, juga panik dunia lagi sakit jiwa
Aku rindu celoteh kalian
Kalian rindu dengar nyanyian itu
Aku rindu wajah polos kalian
Aku dan kalian rindu dalam diam
Senja tiga pekan terakhir
Menitip jejak pada mega
Lama tak kembali ke sekolah
Melipat hari tanpa coretan
Hidangan ketakutan saat ini berujung di negeri wuhan
Senja suram yang kesekian kalinya
Helai demi helai daun pucat
daun tak mau kusam dari tangkainya
Entahlah...
Wahai pemimpi sejati...
Ketahuilah, kutuklah badai ini dengan embun mimpi
Biarkan saja badai kesakitan ini berlalu.
Teruslah belajar yang terlupa
Jangan biarkan mimpimu suram berlarut.
Jika pagi adalah milik embun
Cita_cita pagimu ada menunggu setia di langit biru
Helung,17 April 2020
- Deo Hironimus -
SMAN 2 Macang Pacar. Manggarai Barat.
Komentar
Posting Komentar