Wabah Corona || Epinelda Juita " Epin "
![]() |
EPINELDA JUITA |
Epinelda Juita dengan sapaan lembut teman sebaya di sekolahnya *Epin*. Sosok Epin tidak heran kali ini menular imajinasi puitis dalam menyumbang puisi di tengah pandemi Covid- 19.
Adek Epin masih kelas XII program Bahasa di SMA Negeri 2 Macang Pacar. Epin juga adalah salah satu siswi pengiat Literasi dalam "Komunitas SADANA SMA Negeri 2 Macang Pacar" tempat dia belajar.
Selain mengukir prestasi di sekolahnya pelajar ini memiliki hobi yang tak kalah saing dari teman_teman cowoknya. Dengan hobi Trip dan Menulis saat ini Epin masih butuh sentuhan senior senior hebat.
Sekilas ya teman-teman.. tunggu tulisan saya selanjutnya.
Selamat membaca.. Salam Literasi
_______
_________
___________
Wabah Corona
Oleh : Epinelda Juita ||Epin
Awal mula dunia tenang
Tak merasuki jiwa hilang akal
Melesat cepat awan bertabur bedak hitam
Udara menyengat pelan hingga mematikan
Sang pemimpinku susah payah
Memikirkan rakyat juga generasi emasnya
Merenung ajal, kematian, dan takdir di tangan Tuhan
Negeriku
Di awal tahun genap jadi panik insan-insan berdosa huru hara
Dari golongan tak terkecuali
Tetap saja tak luput
Engkau bernama wabah
Hadir membawa musibah
Hadir membara duka lara
Terkapar bersimbah positif meningkat ribuan jiwa
Negara
Negara dan duniaku pilu
Kehabisan cara tunduk lesu
Gundah hati tak menentu
Gemetar nadiku berharap wabah corona ini lenyap dengan sendiri
Negeriku
Kembalilah seperti semula biarkan hati tenang
Agar kami kembali riang gembira di kelas itu
Kerapuhan,
Yah, kerapuhan manusia
Mungkin Tuhan sedang marah?
Dan setelah apa yang terjadi
Segalanya sia-sia hilang tak kembali
Medis
Perjuangan sang medis
Baru kita sadari berjuang keras sampai titik darah penghabisan
Kobaran semangat sumpah juang
Lalu, mereka rela meninggalkan sanak keluarga
Mereka menyelamatkan ribuan manusia
Bahkan nyawa pun jadi taruhan
Gurat kesedihan membumbung
Ribuan bangkai kafan berserakan
Tangisan belum berakhir tersiar dalam layar berita
Oh Tuhanku...
Perkenankan ibu pertiwiku pulih dalam pelukan hangat damai.
Wunat, 29 Juli 2020
Editor: Hironimus Deo
Penggerak Literasi SADANA SMANSAP
Mantap sukses terus...
BalasHapusExcellent
BalasHapusSuch a elin
Keep going Diks
Pound of you dek
BalasHapusTerimakasih 🙏🙏
BalasHapusMantap Adek, semangat selalu.
BalasHapusSalam literasi dari maumere 🙏🙏🙏
Mantap Adek, semangat selalu.
BalasHapusSalam literasi dari maumere 🙏🙏🙏
Mantap Adek, semangat selalu.
BalasHapusSalam literasi dari maumere 🙏🙏🙏