Cerpen : Pertemuan Berujung Luka II Adelgonda T. Naul
![]() |
Adelgonda T. Naul |
Adelgonda T. Naul
"Ade"
Adelgonda Tasina Naul dengan sapaan akrab sebayanya "Ade" adalah salah satu mahasiswa berprestasi di kampus baru EL_ Bajo-Komodo, Manggarai Barat, Ntt. Ade seorang anak yang rajin, lucu, juga berakhlak baik. Dia sekarang sudah menempuh kuliah semester 5 dan sekarang sedang mengikuti PKL sebagai awal dari praktik di kampusnya.
Ade memang berprestasi sejak SMA dan memiliki hobi membaca karya fiksi dan non fiksi
Seorang Ade adalah mahasiswa tentu kesibukan akademik membumbung.Namun, disela kesibukan pada masa pandemi Covid-19 ini, Ade memberikan secuil kisah karya sastra Cerpen_ (Cerita Pendek) pada Bpk / ibu Guru, adek-adek di almamaternya SMA Negeri 2 Macang Pacar juga sahabatnya di kampus dan kita semua.
Selamat Membaca ... Salam Literasi 👆✍️
Pertemuan Berujung Luka
Bunyian rintik hujan di atas genteng rumahku mengingatkan aku pada kisah asmaraku dengan seorang pria ganteng dari Labuan Bajo bernama Akbar kala itu. Aku dan Akbar kala itu adalah mahasiswa semester awal di salah satu universitas di Jogjakarta. Kami memang bukan Juliet dan Romeo tetapi kurasa tak salah jikalau aku mengatakan kisahku dengannya indah, hingga keindahan pelanggipun kurasa tak sepadan.
Aku sangat mencintaiya kala itu dia baik, perhatian dan juga tidak cemburuan. Dia adalah laki-laki terbaik yang aku temui sepanjang aku mengenal dunia asmara. Kala itu dalam setiap doa malamku Aku selalu bersyukur memiliki dia dan meminta kepada Tuhan agar dia bisa kumiliki selamanya. Namun semua doaku tak didengar oleh Tuhan. Akbar yang kupuja-puja dan mewarnai hari-hari ku pergi meninggalkanku sendiri.
Kepergian laki-laki yang sangat aku cintai seakan memberikan luka yang mendalam bagiku hingga duniaku berubah menjadi redup dan bersumpah untuk tidak mencintai lagi.
"Sayang ayo makan ,papa udah dimeja makan tungguin kita" kata mama yang dari tadi berdiri di pintu kamar.
Aku berdiri dan mengekori mama menuju meja makan. dimeja telah tersedia banyak menu makanan masakan mama. Setelah selesai makan aku kembali kekamarku ,untuk mandi dan bersiap untuk rebahan lagi,,("hhha malas banget ya aku" bukan malas tapi sekarang aku lagi ngak kerja karena lagi masa pandemi dan kantor tempatku kerja menyarankan kami untuk kerja dari rumah saja).
Aku seorang kepala bidang destinasi pariwisata di Labuan Bajo, dan sekarang umurku 25 tahun ,(masih mudakan dan tentu belum waktunya memikirkan tentang dunia pernikahan,atau gimana guys setujukan,, harus setujulah yah.
Aku masih alone bukan karena tidak ada orang yang suka tapi aku agak malas ajah memikirkan hal itu ditambah aku fokus sama pekerjaanku. Di kantor aku memilki teman laki-laki bernama Adit kami sangat akrab dia orangnya baik dan sangat menghormati cewek, dia kujadikan tempat curhat saat aku sangat pusing dengan pekerjaanku dan dia pula yang selalu menanyakanku kapan nikah,,(sebel banget kan jika ditanyain seperti itu mulu). Adit memiliki pacar bernama Angela dia cantik baik,aku suka dia dekat dengan Adit.
Malam ini aku diajak mereka berdua untuk pergi makan malam di resto Taman Laut. setelah selesai bersiap aku berangkat karena mereka sudah dari tadi Disana.
"Hay Adit" sapaku didekat meja mereka duduk.
"Hay,ayo duduk " kata Adit .
Aku mengambil menu dan memesan minuman karena mereka sudah memesan duluan
“Kita mesan minum aja dulunya rel,untuk makanya tunggu sama-sama dengan temanku” kata adit.
"Oke" jawabku
Lima belas menit kemudian orang yang kmi tunggupun datang. Saat dia menyapa kami, aku memperhatikan matanya dan kunerasa mengenalnya. Tapi, aku berusaha untuk tidak menghiraukan pikiranku. Kemudian dia pun duduk membuka masker dan bersalaman dengan kami. Dugaanku benar dia adalah Akbar laki-laki yang dulu pernah kucintai itu.
‘Rel ini namanya Akbar teman SMA ku dulu dan Akbar ini Aurel rekan kerjaku" kata Adit memperkenalkan kami,
Setelah Akbar tiba kami langsung memesan makanan dan menikmati dinner malam itu,
"Hay Aurel kamu apa kabar?"
"Aku baik kamu apa kabar akbar?"
Aku juga baik,kamu satu tempat kerja dengan Adit sekarang?
Ya Adit teman baikku ,dan kamu kerjanya dimana,?
Aku buat usaha rel sekarang,aku buka usaha travel agent di Jogja
Hamm bagus Tuh ,berarti sekarang lagi pulang kampung ajah .
yah lagi ada keperluan di Labuan Bajo dan Langsung diajak makan sama Adit ,,,
kalian sudah saling kenal Bar?
yah dia itu teman kuliahku di Jogja dulu Dit !
Kata Akbar sambil menguyah makan nya
kamu itu super sibuk Bar, makanya saya langsung ajak makan setelah kamu nyampe Labuan Bajo.
“ngomong-ngomong ku dengar kamu ada rencana untuk menikah,ceweknya dari mana Bar?”
“Ya rencananya bulan depan dit, nanti kalian bertiga harus ikut ya ! ” Setelah selesai makan kamipun pulang. Aku ditawari Akbar untuk nebeng dengan ya karena aku ngak punya kendaraan.
Setelah sampai di rumah aku langsung menuju kamar. kurebahkan tubuhku di ranjang kesayangan yang selalu menemani dan menenangkan ku setiap hari. Ku kembali membayangkan kisah cintaku dengan Akbar kala itu.
Kami berkenal sejak awal masuk kuliah. Kala itu Akbar yang buru-buru masuk ke kelas tak sengaja menabrakku.
"He,kalau jalan itu pake mata"
"Maaf kak saya tidak sengaja , soalnya lagi buru-buru,maaf yah" Sembari pergi meninggalkanku. Kumenatap sinis pada Akbar yang pergi tanpa merasa bersalah itu.
Perkulihan hari ini selesai, aku merasa sangat lapar dan bergegas kekantin.
“hay kak, Kamu yang tadi aku tabrak yah?”
i…iyah kak. kataku dengan malu-malu kepada Akbar yang tiba-tiba duduk di sampingku.
“aku minta maaf yah”
“ya ngak apa-apa kak.” sembari menjarak posisi dudukku dengannya
“ohh ya kak aku Akbar, anak teknik semester awal”
“ngak usah panggil kakak aku juga anak semester awal tapi aku prodi ekowisata”.
Sejak perkenalan itu aku dan Akbar mulai akrab. kemana-mana kami selalu bersama.
Kebersamaan itu membuat kami semakin akrab dan mengerti satu sama lain. Hingga suatu hari disaat perkulihan selesai Akbar mengajakku ke taman kampus, dia mengutarakan perasaanya kepadaku dan akupun menerimanya sebab aku juga menyukainya. sejak saat itu kamipun menjalin hubungan pacaran. Akbar semakin baik, perhatian dan selalu ada buatku.
Akbar adalah anak seorang haji dan pengusaha kecil dari Labuan Bajo. Dia anak sulung dari empat bersaudara, orang tuannya sangat mencintainya dan berharap akbar juga akan menjadi pengusaha sukses nantinya. Akbar anak yang cukup nakal, peminum sehingga suka nongkrong dengan teman-temanya untuk minum dan bermabuk-mabukan meskipun begitu dia tidak lupa akan kuliahnya. dia aktif berorganisasi, pandai berbicara dan pandai merayu cewek juga, . ( hhhaa, cukup pandai ajah, bukan Playboy ya gays), karena kepandainya itu banyak cewek yang suka padanya termasuk aku.
Aku jatuh cinta padanya bukan karena tampangnya, tapi hati dan perlakuannya yang lembut dan tutur katanya yang tak pernah kasar kepadaku. Awalnya aku ragu untuk berpacaran dengannya, karena saat kami masih berteman aku pernah melihat dia minum dengan teman-temanya hingga mabuk. Namun, setelah lama mengenalnya, akupun mengerti akan kehidupannya dan tahu bahwa tak selamaya peminum itu jahat.
Kala itu saat hubungan kami sudah terjalin 3 bulan akbar datang kekosanku dalam keadaan mabuk dan teman-temanku melihatnya. Mereka menyarankanku untuk tidak berpacaran dengannya lagi. Selain karena hal itu mereka juga berkata hubungan kami tidak mungkin berlanjut karena kami berbeda keyakinan, percuma kami saling mencintai jika tidak disetujui oleh keluarga dan orang tua. Terkadang aku memang memikirkan dan membenarkan omongan serta saran mereka tetapi sangat sulit bagiku untuk melakukan hal itu karena aku sangat mencintai Akbar dan tak ingin dia terluka. Aku merasa dilema untuk menetukan pilihan terbaik yang harus kuambil kata hati ataukah pikiran.
Rasa cinta yang ada dihatiku untuk Akbar cukup besar. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk tetap berpacaran dengan akbar karena kurasa biarkan waktu yang mengetahui jawabnya selagi aku nyaman aku tetap bersamanya dan untuk keluargaku dan keluarganya jangan dipikirkan dulu, sebab belum waktunya membahas hal itu, apalagi aku dan akbar masih kuliah.
Malam ini malam minggu dan Akbar mengajakku jalan untuk merayakan anniversary ke 2 tahun hubungan kami. kami menghabiskan waktu berdua memandangi bintang jatuh yang indah sembari membuat harapan. Saat sebuah bintang jatuh dalam hati aku berharap akbar akan selalu baik padaku dan menjadi miliku selamanya,dan kurasakan harapan Akbarpun begitu (Geer Banget yah aku,hhee). Tak terasa malam itu telah berlalu. kamipun pulang untuk melanjutkan aktivitas masing-masing. Kami semakin akrab dan lengket, cinta terjalin begitu indah, semua hal kecil yang kami lakukan bersama semuanya terasa bermakna.
Kala itu dimalam minggu lain aku diajak Akbar ke kosanya. Berduaan sepanjang malam bersama dengannya adalah hal yang indah menurutku. Saat berada didalam pelukannya aku merasa begitu nyaman dan tak ingin melepaskannya. Kala itu aku merasa yang paling bahagia dan nyaman di dunia ini hanyalah bersama dengan akbar selamanya.
Hari ini akbar pulang ke kampung untuk melakukan kegiatan PKL selama 3 bulan meskipun hanya berpisah selama tiga bulan kumerasa berat jauh dari akbar, tapi mau gimana itu adalah prioritas dan tujuan utama akbar ke Jogja. Aku dan teman-temanya mengantar hingga ke bandara. Sebelum berangkat akbar memelukku dan berjanji selama dikampung dia akan selalu menjaga hatinya untukku. Aku sangat percaya sama dia karena kutau dia mencintaiku.
Semingu telah berlalu namun akbar tak memberikan kabar apapun. Akupun cemas akan keadaanya dan berusaha mencari tahu kabar di media sosial miliknya. Akan tetapi, di sana kutakmenemukan postingan apapun selama akbar di kampung. Aku semakin cemas dan mencari tahu kabar Akbar diteman-temanya namun tak ada satupun temanya yang tahu.
Tiga bulan sudah akbar masih tak ada kabar. Aku sangat rindu padanya dan ingin sekali bertemu, memeluknya dan melepaskan rinduku. hari ini adalah hari Jadian kami dan hari yang dijanjikan akbar untuk balik ke Jogja sebab PKLnya sudah selesai. Aku bersiap-siap pergi ke kosannya agar segera bertemu melepaskan rindu dan membawakan kado sebagai suprise hari jadian kami. Aku bertanya ketetangga kos apakah Akbar sudah pulang?. Kata tetangganya dia sudah pindah kos. Perasaanku yang tadi ingin sekali bertemu dengannya berubah menjadi kecewa, tak terasa gelembung air putih keluar dari sudut mataku. Aku tak tau lagi kemana harus mencari lelaki yang berjanji akan menjaga hati dan cintanya untukku itu.
Aku kembali ke kosan dan merebahkan tubuhku diranjang, menangis dan memikirkan kepada siapa ku menanyakan keberadaannya. Aku terus mencari tahu kabar serta keberadaanya, karena sangat merindukannya. Namun semua perjuanganku sia-sia tak ada satupun orang yang memberi jawaban.
Semingu kemudian kumendapat pesan dari nomor kontak yang tak kukenal di WhatsAppku, ternyata itu nomor kontak barunya Akbar. Dalam pesan itu dia memberi tahu bahwa selama tiga bulan dia tidak mengabari aku karena Handphonenya rusak dan kontakku hilang di HPnya. Aku memahami hal itu. Namun ada hal lain yang membuatku begitu terluka dari pesannya itu. Dia meminta untuk mengakhiri hubungan dengaku karena orang tuanya melarang untuk menjalin hubungan denganku. Karena kami berbeda keyakinan dan dia anak sulung yang harus memberikan contoh yang baik bagi adik-adiknya. Dia tidak bisa menolak dan harus melakukan hal itu meskipun itu berat baginya. Aku tidak bisa berkata apa-apa karena kutakmungkin memaksa kehendak orang tua akbar. Aku hanya bisa menangis dalam diam mengenang kembali segala kenangan dan harapan yang selalu ku sampaikan kepada Tuhan disetiap malamku. Harapan akan abadiannya sebuah kebahagian bersama akbar selamanya pupus dan hilang tak direstui bumi.
Rasa cinta yang besar dan harapan yang begitu tinggi kepada akbar tidak bisa menjadi kenyataan membuat aku merasa begitu terluka dan merasa duniaku sedikit redup dan berniat untuk tak ingin mencinta lagi.
Sejak saat itu aku tidak pernah melihat akbar lagi dan tak tahu dimana keberadaannya. Namun pada saat aku lulus aku mendengar dari teman jurusannya dia juga sudah lulus dan saat pisah dariku dia tidak minum dan nongkrong lagi dengan teman-temannya. Kemudian menjadi sedikit pendiam dan tidak memiliki pacar baru. Mendengar hal itu aku merasa sangat sedih dan ingin bertanya mengapa dia tak sama lagi dengan akbar yang kucintai. Sedalam itukah luka yang dia rasakan saat tak bisa bersamaku? dan ingin memberitahu kepadanya jikalau aku juga merasakan hal yang sama dengannya hingga saat ini.
Sekarang Akbar si laki-laki ganteng dan baik hati itu sudah memiliki usaha di Jogja dan beberapa bulan lagi dia akan menikah dengan prempuan cantik dan sangat dicintai olehnya.
Editor: Hironimus Deo
Penggerak Literasi SMAN 2 Macang Pacar Manggarai Barat NTT
Komentar
Posting Komentar