Jejak Waktu II Nafas Imaji
Jejak Waktu
#1
Matamu bak bening embun
Bersua dengan kaku bibirku
Menyentuh setiap tangkai yang tumbuh indah diwajahmu
Kata kata takkan habis
Merangkai tubuh juga indahnya
wajah ayumu
Panas, seakan
membakar melebur dua hati
Yang kini akan menjadi gumpalan rindu
Hari mulai senja ada dua hati sama merindu
Rasa cinta tumbuh seperti kepak merpati
Pamit,
Melesat,
Aku harus pulang
Malwatar_ Lembor
#2
Izinkan aku berbisik ditelingamu
Pertama,
Bibirku tanpa kaku
Pelan sampai engkau tertidur dipundakku
Pada pagi aku titipkan senyum
Pada siang kita sibuk mengejar mimpi
Pada malam kita merindu
Tenanglah sayangku...
Bukan menyalahkan jarak senja itu
Merajut goresan ayat cinta
Aku selalu menjadi pagi
Sejuk, menenangkan kerisauan bibir
Bening itu indah diwajahmu
Kupandang pantulan siluet mega
Kita habiskan segelas jus pepaya
Dan kata kataku belum mati
Tenanglah sayangku..
Aku masih berjuang memeluk tubuh mentari
Sebab, cinta dan ketulusan hati membuat aku semakin betah
Engkaulah permata hati yang ku cari sepanjang hidup
Cafe Senggo- Lembor
#3
Jejak pilu teramat basah didedaun kelopak mataku.
Adamu pernah kian meriwayati nadi.
Ku sebut namamu di sepenggal gulita,kau abadi dalam larikan syair semesta.
Biar padamu kiasan harapku berakhir.
Tak pula cintaku termakan waktu
Andai saja,
Kau biar kudekap di sela bara jiwaku.
Tak ada yang lebih sendu dari hujan sore ini
Ku biarkan derasnya mengalir di bisikan rindu.
Kau ku cinta dalam genggaman bara.
Detik ini ku utuhkan jiwa, mencintai yang mendamaikan hati dan jiwa.
Kau ada dalam ingatan.
Tak terhapus jejak dedaun kering.
Telah ku temukan ranting ranting semi, berbunga tanpa gugur sebelum musimnya.
Ruteng, Manggarai
#4
Mari sayangku
Di sana ada mimpi kita
Tak ada keraguan membara
Yang ada langit biru saksi setia
Malam ini
Malam istana aksara
Cinta kita bagai sutra
Mata tak terselimut kebimbangan
Bibir yang penuh kejujuran
Hati yang penuh ketulusan
Malam ini sepasang mata
Cinta saksi semesta
Dua cinta berpadu satu malam
Dengan sepenggal doa sakralnya
Daleng, 12 September 2021
-Deo Hironimus-
Komentar
Posting Komentar