Puisi : Rindu Ayah II Yuliana Farida Jum
Ayah lembut belaian kasih sayangmu padaku tak kurasakan lagi.
RINDU
Waktu sudah berlalu
Hari pun telah berganti
Mataku membendung suram
Suram seperti kemarin
Tak bosan berkaca kearah bingkai fotomu ..
Mataku masih basah
Membentuk gurat dipipi
Sepertinya dalam hatiku
Masih ada luka menganga yang belum bisa terobati
Luka karena ditinggalkan lelaki pertama kali kukenal di dunia ini
Jujur aku sangat merindukan awan biru yang dulu
Yang aku tatap sambil mendengar kicauan burung merdu
Di bawah pohon jiwa berteduh..
Ceritanya masih sama tentang hari kemarin
Rindu Kebersamaan yang membawa bahagia
Dan benci perpisahan yang membawa luka ..
Kehilanganmu mengajarkanku arti kata rindu yang sesungguhnya..
Melupakanmu bukanlah perkara mudah dalam hidupku..
Di saat hujan mengguyur
Membasahi keringnya hatiku membuat aku semakin merindukan kehadiranmumu..
Rindu..
Lagi-lagi aku rindu
Ya... aku rindu dirimu
Yang telah hilang dari hidupku..
Aku Rindu..
Aku Rindu..
Ya.. Sekali lagi aku bilang aku rindu padamu Ayah
Noa, 12 Februari 2022
Oleh : Yuliana Farida Jum (Vika)
Editor : Deo Hironimus
Penggerak Literasi SMA Negeri 2 Macang Pacar Manggarai Barat NTT
#CarkrawalaNTT
Komentar
Posting Komentar