Puisi : Nyayian Ratapan // Ade El_Bajo
Nyanyian Ratapan
Kematian cara Tuhan menjemput dari kesederhanaan. Kehilangan. Apakah ada kehidupan setelah kematian?; Kehilangan adalah bak anak panah yang hilang di tengah lautan. Hujan air mata berkepanjangan, luka terus menganga tak bisa tertahankan. Bersama dengan doa teman-teman tentang cinta yang tulus tak berkesudahan. Mengiklaskan pergi karena Tuhan telah menyediakan tempat kudus untuknya.
Kali ini Adelgonda T. Naul mencoret coret dinding langit. Ade alumni berprestasi semenjak di SMA Negeri 2 Macang Pacar. Ade bukan hanya air matanya yang berlinang membasahi pipinya, tapi dengan getirnya dia abadikan asanya melalui puisi. Dia menulis untuk kakak juga sahabatnya Alfius Riberu, S.H. Teman sekaligus kakak alumni SMA Negeri 2 Macang Pacar. Seorang Alfius adalah seorang anak berkepribadian baik, rajin, sopan, jujur dan rendah hati..
Selamat Membaca, bagikan postingan ini dan berdoa untuk Alfius 🙏.
Nyayian Ratapan
Oleh : Ade Naul
Mahasiswa EL_ Bajo Comondus
Pada sosokmu yang sampai saat ini masih terngiang dalam pikiran
Maafkan aku masih belum merelakanmu
Maafkan jikalau aku terlalu congkak ingin memarahi sang Tuhan
Sebab dia begitu tega membawamu pergi tanpa permisi meminta restuku...
Mungkin kamu tidak setuju dengan kemarahanku,,,
Biarkan saja,,,
aku tak peduli
Aku sungguh tak terima kamu dimiliki-Nya selamanya,,,
Aku teralu mengekspetasikan banyak hal tentang sosokmu di sini...
Namun realita merenggut tanpa ampun...
Ekspetasiku kini terus mejadi khayalan yang ditelan perpisahan....
Ahhhh,,, sungguh menyayat hati.
Jantungku berlumur darah kehancuran dan tak tahu dengan apa kusembuhkan
Namun katamu aku tak bisa selamanya Begitu,,
Lalu, kumencoba merelakanmu semoga sang Tuhan sungguh menyayangi mu.
Bahagia disurga Nana alfius Riberu.
Labuan Bajo, 28 April 2022
Komentar
Posting Komentar