Cerpen : Dilema Cinta Broken Home

Menulis bagi saya itu nafas kebutuhan.
_____________________

Halo sahabat pena literasi digital, terus ekspresikan Kreativitasmu hingga abadikan sebuah cerita. Karya sastra itu adalah hal untuk pandai mengandai-andai.

Sahabat pena, nama saya Putri E.Y Jaya, biasa disapa Putri, hobi saya di sekolah adalah menulis, menari, membaca, paskibra, pramuka, publik speaking, dll.

Kali ini saya membagikan cerita pendek (cerpen). Selamat membaca sahabat digital. 

Salam Literasi

 

 

 

Dilema Cinta Broken Home 

 Penulis : Putri E.Y.Jaya;
 Kelas XI  program Bahasa
SMA Negeri 2 Macang Pacar

***
Broken home, ya itu menggambarkan kehidupan salsa sekarang, ayah dan ibunya telah lama berpisah, lima tahun lalu ayahnya meninggalkan mereka dan pergi bersama wanita lain.Salsa dan ibunya sangat terpukul dengan kejadian itu. Kini mereka hidup berdua dengan berbagai keterbatasan ekonomi. Salsa hanya bisa menempuh pendidikan sampai lulus SMP. Dia adalah satu-satunya tulang punggung keluarga. Beban itu mengharuskannya untuk segera mendapat pekerjaan agar dapat mencukupi kebutuhan mereka. Sangat sulit mendapat pekerjaan di kota dengan keadaan Salsa yang hanya mengandalkan ijazah SMP.      
 
Hari itu adalah hari keberuntungannya, salsa diterima kerja disebuah masjid, bekerja sebagai cleaning service, dia sangat menyukai pekerjaannya itu,dia bisa menghasilkan uang dari pekerjaan yang halal tersebut. Seiring berjalannya waktu ia taat beragama,ia pun mulai berhijab dan selalu solat tepat waktu, berbulan-bulan telah ia lalui dengan penghasilan dari pekerjaannya itu walau hanya cukup untuk makan tapi Salsa tidak pernah lupa untuk bersyukur setiap saat.       
 
Suatu malam, tepat pukul 20:00 Salsa selesai bekerja dan ingin segera pulang, ia tidak lupa mampir ke warung untuk membeli sebungkus nasi dan minuman untuk ibunya dirumah, uangnya yang tidak cukup untuk menyewa ojek mengharuskannya berjalan kaki sampai di rumah,kira -kira empat puluh lima menit perjalanan ia sampai di rumah dan melihat pintu rumah tidak terkunci, "ibu menerima tamu malam-malam begini? Hmm." ujarnya dalam hati. Dengan penasaran Salsa pun masuk kerumah , "Tak ada tamu?....buuu.. Salsa pulang," teriak salsa kebingungan mencari ibunya, dan betapa kagetnya Salsa melihat ibunya sedang berduaan dengan pria tua yang tidak menggunakan busana, Salsa tercengang dan menangis tak tau harus mengatakan apa, ibunya tanpa rasa bersalah menyalahkan Salsa " Ini semua ibu lakukan untuk kamu Sal, kamu kerja tiap hari dari pagi sampe malam tapi kamu cuma bisa beli sebungkus makanan, kamu kira itu cukup buat ibu? Nggak sal nggak!,pak Surya bisa ngasih uang lebih dari pada yang kamu bisa," bentak ibunya sambil menahan tangisan.      
 
 
Tanpa berkata-kata Salsa pun pergi dari rumah dan menangis sejadi-jadinya, Salsa tidak menyangka ibunya setega itu, beberapa waktu ia habiskan dengan menangis, salju bening jatuh kesekian kalinya membentuk parit wajahnya. Salsa tidak tega dengan ibunya pun segera pulang, namun sesampainya di rumah suasana menjadi sangat canggung, pak Surya sudah pulang, Salsa dan ibunya tak pernah membuka pembicaraan, semenjak itu Salsa tidak pernah merasa nyaman dirumah, ibunya tidak lagi memperhatikannya dan bahkan ibunya tidak berhenti dari pekerjaannya sebagai perempuan malam, melayani banyak pria, dan menghasilkan uang haram, meskipun begitu Salsa tetap bekerja di masjid dan memakai uangnya sendiri. Salsa setiap malam memperhatikan ibunya dengan pakaian yang terbuka dan make up yang menor tidak seperti hari sebelumnya. Terkadang ia menangis karena tak tau harus berbuat apa. 
 
***
Dua bulan setelah itu, ibunya menikah siri dengan seorang pria yang dicintainya, tanpa diketahui sang gadis sematawayang Salsa. Kehadiran pria itu menambah beban Salsa di rumah, kehadiran ayah tirinya menambah luka yang terus mengaga, ayah tirinya tidak mau bekerja dan sering melakukan penganiayaan terhadap salsa dan ibunya,berjudi, mabuk-mabukan,dan membawa teman-temannya kerumah. Salsa menimpa masalah buruk secara terus menerus, merasa tidak nyaman bahkan ayah tirinya tidak segan-segan menganiaya ibu Salsa di depan teman-temannya. Salsa gadis polos terisak isak. Tindakan kerasan di depan anak merupakan hal yang tak harus dilakukan orang tua maka akan merusak pertumbuhan mental anak. 
 
Malam itu, kejadian tak terduga dirumah Salsa. Ayah tirinya lagi-lagi membawa teman-temannya kerumah dan bermabukan disana, mereka berniat melecehkan Salsa, ibu Salsa berusaha membela anaknya dianiaya dan ayah tirinya memukul ibu salsa hingga berdarah-darah berserakan, pertikaian itu terus menjadi-jadi, Salsa dan ibunya berhasil kabur dari rumah tanpa membawa apa-apa, mereka kabur tanpa arah, Salsa pun berpikir untuk kembali ke Masjid berharap pengurus Masjid merasa iba dan mau menerima mereka untuk tinggal disana beberapa waktu dengan imbalan Salsa akan bekerja tanpa gaji,namun nahas berkata lain ternyata kabar tentang ibu salsa yang menjadi perempuan malam sudah terdengar sampai ke Masjid tempat Salsa bekerja. Karena hal itu, Salsa pun berhenti tanpa pamit dari pekerjaannya, semua orang menatap sinis kearah mereka " ya wajar saja dipukuli sampai babak belur seperti itu,dia melayani banyak pria hanya demi uang, dasar wanita kotor," Ujar salah seorang warga ditempat itu. Salsa dan ibunya pun hanya bisa menangis dan mengejar malam gulita tanpa arah disudut-sudut keramaian kota. 
       
 ***
Cobaan keji yang dihadapi Salsa membuatnya patah semangat dan tidak sanggup untuk hidup lagi. Apa yang bisa dilakukan remaja 16 tahun dalam situasi seperti ini?  Dia tidak begitu paham tentang kehidupan sepahit itu. Mereka berjalan tanpa perbincangan satu sama lain, terlihat raut wajah sedih diselimuti dinginnya suasana malam, meneteskan air mata tanpa sepatah kata.  
  
*** 
Ibu Salsa yang semakin stres hilang harapan. Ibu salsa mengakhiri hidupnya tepat di depan mata Salsa dengan menabrakan dirinya ke mobil bus yang sedang melaju kencang. Salsa menangis histeris, melihat tubuh ibunya yang sudah digilas, tubuhnya tak terbentuk lagi, darah berceceran dimana-mana,dan kerumunan orang mengelilingi mayat ibunya. Tak sanggup melihat mayat ibunya, Salsa pun berlari sejauh mungkin sambil menangis, Salsa tak bisa membendung air matanya, ia menatap langit dan berteriak " Tuhan apakah kau memang ada?, Apakah kau menyayangiku atau bahkan kau tak mengenaliku?,kau mengambil ayahku, rumahku dan sekarang terahir ibuku. Apalagi yang akan kau ambil dariku? Semuanya sudah hilang, ambil nyawaku ! Ambil nyawaku Sekarang," rintih Salsa histeris.       
 
***
Salsa yang diliputi rasa takut,sedih,cemas dan kehilangan harapan itupun terus berlari dan berhenti diatas sebuah jembatan, berniat untuk mengakhiri hidupnya, Salsa marah dan serentak menarik hijabnya dia membuangnya ketanah, ia tak peduli sebesar apa dosa yang akan ia terima.      
 
Suasana hari tampak sepi, suara kendaraan tak tedengar lagi. Salsa sematawayang melangkahkan kakinya perlahan. Salsa berdiri mematung menatap langit senja semakin muram. Tertatih, terisak-isak, salju bening jatuh kesekian kalinya membasahi pipinya, sejenak ia berhenti tepat diujung jembatan. Tangisan tak terelakkan, Tanpa berpikir panjang lagi ia pun mencoba melompat dari jembatan dan happppp!, Seseorang meraih tangannya. Salsa kaget dan melihat seorang pria muda dengan kemeja hitam lengan panjang dan kalung salib perak dilehernya sedang berusaha menarik tubuh Salsa agar tidak terjatuh.       
 
Salsa tercengang dan terdiam, ia menatap pria itu tanpa sepatah kata. Ia seperti orang bisu yang kebingungan. Pria itu menghela nafas dan bertanya "masalah apa yang sedang kau hadapi?" Salsa hanya terdiam dan pandangannya tidak pernah meleset dari mata pria itu. "Masalah apapun yang sedang menimpamu sekarang, percayalah Tuhan tidak mengizinkan itu terjadi karena Tuhan tahu kamu kuat,dan kamu mampu menghadapinya." Ujar pria itu. Salsa terus membisu, pria itu kebingungan dan membawa Salsa kerumahnya.      
 
 
Tepat pukul 22 : 10 mereka tiba dirumah pria itu. " Selamat malam, damai Tuhan memberkati," ucap pria itu ketika ibunya membuka pintu untuk mereka. " Selamat malam, amin....amin...ayo masuk! diluar dingin," balas ibunya. Ibunya kebingungan melihat Salsa dengan wajah yang cantik, bibirnya yang pucat dan matanya yang merah disertai bengkak. "Siapa ini El?,". Tanya ibu itu. Ya rupanya nama pria itu adalah Rafael, Rafael Kristiano tepatnya." Hmm nanti ku ceritakan,aku sangat lapar sekarang," gumam Rafa. Mereka pun bersama-sama menuju ruang makan,disana suasana keluarga sangat terasa, ayah, ibu, kakek, nenek, adek dan bahkan pembantu Rafa juga ikut duduk menikmati makan malam bersama. Mereka sangat baik dan ramah. Selesai makan malam, ayah Rafa membuka pembicaraan " nak siapa namamu, dan dimana tempat tinggalmu? Rafa tidak pernah bercerita tentangmu,dan dia tidak pernah membawa perempuan kerumah sebelumnya,". Keheningan meliputi mereka. Salsa kaku terus menunduk, sejenak Salsa terdiam lalu menangis histeris, dia akhirnya menceritakan semuanya, dia kehilangan harapan,masa remajanya hancur berantakan. Semua keluarga yang ada dimeja makan pun ikut merasakan kesedihan yang dialami Salsa. Ibu Rafa sontak memeluknya dia menangis sambil mencium Salsa. Salsa pun melepas semua amarahnya dalam pelukan ibu Rafa.       Setelah itu Rafa seakan mengerti sesuatu, Rafa membawa Salsa kesebuah ruangan, ternyata keluarga Rafa mempunyai ruangan do'a .Rafa mengambil tangan Salsa dan mengucap doa dalam hatinya. Salsa hanya bisa terdiam dan dia merasakan kenyamanan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Tuhan menjamah hatinya dan seakan-akan Roh Kudus memenuhi Salsa. 
 
Ia merasa sangat dicintai dan ya ia menangis lagi. Kali ini tangisan itu menjadi tangisan bahagia, Salsa melepas semua beban yang selama ini ia rasakan. Setelah keluar dari ruangan itu semangat Salsa kembali dan ia bersedia menjadi pembantu dirumah Rafa. Keluarga Rafa sangat menyukai karakter Salsa, Salsa juga kini lebih sering berdo'a,membaca firman Tuhan,dan menyempatkan waktu untuk beribadah di Gereja bersama keluarga Rafa,  Salsa kini membulatkan tekadnya untuk pindah agama,dan melakukan pelayanan di Gereja.       Bulan berganti bulan, Salsa dan Rafapun saling jatuh cinta dan tentu saja keluarga Rafa merestui hubungan mereka, kehidupan Salsa berubah drastis. Dia menikah dengan Rafa dan memiliki anak yang sangat cantik, namanya adalah Salfa Kristiani, ya akronim dari nama kedua orangtuanya.       Beberapa tahun telah berlalu,kini Salfa tumbuh dan genap berusia 16 tahun, ibunyapun menceritakan kisahnya Kepada anaknya itu, Suasana haru kembali menyapa, Rafa, Salsa dan Salfa pun akhirnya hidup bahagia selamanya.
 


Editor: Hironimus Deo //red
                                 

Komentar

Postingan Populer